Rabu, 15 September 2010

Menggugat Persoalan Bangsa

Indonesia, adalah bangsa kita bersama.Bangsa yang didirikan oleh keringat, darah dan perjuangan rakyat selama 3,5 abad. Bangsa yang diproklamirkan oleh dua orang pemuda sederhana yang bahkan untuk menyusun teks proklamasi saja harus menumpang di rumah orang lain. Bangsa yang mencari, mengatur, dan menegakkan makna kepribadiannya dengan susah payah. Bangsa yang merupakan miniatur dunia, dari salju hingga padang rumput yang kering. Bangsa yang sangat kita banggakan, dan kita cintai.

Namun, kini sudah 65 tahun umur bangsa kita ini. Bangsa ini sudah tua, sakit, dan terlihat renta di hadapan bangsa lain. Apakah memang umur suatu bangsa sama dengan umur manusia? semakin bertambah, semakin menuju kematian?. Jawabannya tidak, sahabatku. Lihat Amerika, Belanda, Jepang, Cina, Inggris. Bukankah mereka adalah bangsa-bangsa dengan umur ratusan tahun? Tapi mereka bukan semakin tua, tapi mereka semakin kuat, enerjik, dan muda. Apa yang salah dengan bangsa ini?

Bangsa ini sakit...
Indonesia kita ini sedang mengidap penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh apapun, kecuali oleh rakyatnya sendiri...
Penyakit apakah itu saudara?
Saya akan jelaskan satu persatu...

1. Bangsa ini sakit dengan hiburan. Lihat saja, betapa banyak artis kita, grup band,entertainment, film, gosip, dan lain-lain. di lain pihak di negeri ini ada begitu banyak akademisi, lulusan-lulusan universitas, tapi hanya sedikit yang tampil acara televisi, radio, surat kabar, memberikan dana penelitian kepada mereka, memberikan respect kepada mereka. Mereka hanya berakhir pada sekilas info, televisi lokal, kolom selingan koran, dan yang paling ironis adalah hasil mereka tidak pernah melebihi hadiah juara nyanyi, juara lawak, dan pendapatan pendapatan artis.Teman-teman sains kita ini akan berakhir di negara lain, mati suri di universitas, dan berakhir selamanya di badan pengembangan IPTEK nasional yang juga mati suri. Tapi coba anda liat, para pelaku entertainment (di TV), dalam seminggu tak terhitung banyaknya acara mencari bakat, audisi nyanyi, sinetron, dan lagu-lagu yang menyebabkan generasi muda Indonesia adalah generasi penghibur di ujung ajal negeri ini.

2. Bangsa ini sakit karena Korupsi. Korupsi di negara ini tidak perlu dipertanyakan lagi. mulai dari pemimpin hingga bawahan ramai-ramai berusaha memperkaya diri. hanya di bangsa ini, kita dapat menemukan pelaku korupsi susah untuk disidang, hukumannya lebih ringan dari maling ayam, sel penjaranya bagaikan apartemen, pelakunya lihai kabur, dan pengkriminalisasian yang tak berdosa. rasanya jumlah orang jujur di negeri ini tak mampu mengalahkan dominansi para koruptor di negeri ini.

3. Bangsa ini sakit karena rakyatnya mudah dihasut. Ketika isu SARA merebak, rakyat Indonesia ramai-ramai saling membunuh, main bola berakhir dengan main tinju, Hanya dengan modal "katanya" dan "diduga" masyarakat saling serang, modal "seragam sama" saling anarkis , pandai menuntut hak tak pandai menjalankan keawajiban, dan lain-lain yang masih banyak lagi. Rasanya untuk yang satu ini kita harus sadar akan diri kita sendiri baru bisa merubah yang lain.

4. Bangsa ini sakit karena kemewahan. Anggota DPR meminta fasilitas mewah, padahal rakyat masih banyak yang miskin. anggaran pendidikan naik sampai 20%, tapi biaya pendidikan naik seenaknya, gedung rumah sakit bertingkat-tingkat, tapi biaya kesehatan berlipat-lipat. Uang subsidi di selewengkan, di kurangi, di manipulasi, di mutilasi, di eliminasi, di subtitusi dengan yang tak layak, dan lain-lain...

5. Bangsa ini sakit karena ditekan Internasional.Relawan Gaza diserang, pemerintah hanya mengutuk keras, kecewa, dan lain-lain. BUMN jadi bahan pelelangan internasional. Produk Asing menenggelamkan Indonesia. Pakaian Internasional menggantikan batik dan pakaian dalam negeri. menyatakan "Abstain" dalam kebanyakan sidang PBB. digertak Malaysia hanya manggut-manggut, hutang negara 1.588,02 Trilyun (jadi anak bayi di negeri ini menanggung hutang yang sama dengan setiap orang renta di negeri ini yaitu sebesar 6,757,531.91 rupiah.

6. dan lain-lain. Saya rasa anda lebih tahu dan silahkan tambah sendiri...

How to solve this Problem?
Sesuai dengan kata-kata mutiara sebagai berikut:

Selalulah merasa salah dan kekurangan agar ada rasa malu ketika Anda berusaha melakukan hal yang tidak baik. Karena Kebenaran dan kelebihan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Mulailah dari diri kita sendiri, lalu ajarkan pada orang lain.

Bukankah kita diajarkan dari dulu bahwa :
"si Kancil itu anak nakal yang suka mencuri timun yang seharusnya dipahami bahwa kenakalan ini adalah hal yang salah dan harusa diperbaiki. Namun kesalahan anak-anak sekarang adalah menganggap pencurian Kancil dianggap suatu kecerdikan...
"